Senin, 12 Januari 2015

pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu di areal kerja hutan

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu di Areal Kerja Hutan Desa Muara Merang
Hutan Rawa Gambut Merang (HRGM) merupakan salah satu kawasan kubah gambut terluas yang ada di Sumatera Selatan dengan luas sekitar 125 ribu hektar. Pada awal tahun 2010 yang lalu sebagian kecil dari hamparan rawa gambut ini, yaitu seluas 7. 250 ha ditetapkan oleh Menteri Kehutanan RI sebagai areal kerja Hutan Desa, lokasinya berada dalam wilayah Dusun III (Pancuran) Desa Muara Merang Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Sumatera Selatan. Areal kerja hutan desa ini merupakan hutan sekunder tua bekas HPH PT. Bumi Raya Utama Wood Industries (PT. BRUWI) yang operasional tahun 1979 dan berakhir tahun 1999. Setelah era konsesi HPH berakhir, masyarakat lokal mulai memanfaatkan  potensi kayu  sisa tebangan HPH sambil memanfaatkan hasil hutan non kayu lainnya.

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu setelah HPH Berakhir
Semenjak konsesi HPH berakhir, maka sebagian besar kawasan HRGM menjadi tanpa pengelola (open access) dan diiringi dengan lemahnya tingkat pengawasan sehingga hal ini mendorong kegiatan penebang liar dengan intensitas tinggi yang mana pada akhirnya menyebabkan deforestasi cukup besar khususnya di wilayah sekitar sungai sebagai akses utama ke wilayah tersebut. Namun demikian, di wilayah ini masih mempunyai keragaman jenis kayu kelas sisa tebangan perusahaan HPH seperti Petaling, Meranti, Punak, Ramin, Manggris, Merawan, dll. Kayu-kayu ini sepeninggal perusahaan HPH dimanfaatkan oleh masyarakat dengan cara ditebang lalu diolah menjadi kayu masak (kayu olahan) kemudian dijual kepada para pedagang lokal, dan sebagian kecil lainnya mereka manfaatkan untuk kebutuhan membangun rumah tinggal. Selain memanfaatkan hasil kayu, pada saat itu mereka juga memanfaatkan hasil hutan non kayu seperti, mencari getah damar, menyadap jelutung, mencari gaharu, rotan dan bambu yang juga masih cukup tersedia. Akan tetapi semakin lama potensi hasil hutan kayu (jenis kayu kelas) semakin berkurang dan potensi non kayu juga demikian sehingga hal ini berimbas pada berakhirnya pasar pembelian yang tumbuh menjamur di wilayah ini.
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan Non Kayu Saat Ini
Setelah jenis kayu-kayu kelas (Petaling, Meranti, Punak, Ramin, Manggris dan Merawan) sudah sangat terbatas dan sulit dijumpai diwilayah ini, maka aktifitas masyarakat mulai memanfaatkan hasil kayu jenis racuk seperti (jenis Medang,  jenis Kayu Kelat, Kayu Asam, Rengas, jenis Balam, jenis Mahang dan Pulai) untuk dijadikan kayu olahan guna dijual. Sedangkan pemanfaatan hasil hutan non kayu sudah beralih dari memanfaatkan getah jelutung, damar, rotan dan bambu menjadi membuat arang, bertanam padi dan sayuran serta memikat burung. Sedangkan bagi sebagian kecil penduduk yang lebih dahulu datang dan menetap di wilayah ini ( + 12 KK) sudah mendapatkan hasil dari perkebunan karet dan sawit yang telah mereka usahakan jauh sebelumnya.
Dari hasil studi pemanfaatan hasil hutan kayu dan non kayu di areal kerja hutan desa Muara Merang yang dilakukan oleh Wahana Bumi Hijau pada bulan Maret 2012, teridentifikasi lebih kurang 150 orang (penduduk dusun dan luar dusun) masih melakukan penebangan kayu, 60 orang melakukan aktifitas pembuatan arang, 40 orang (penduduk dusun dan luar dusun) melakukan aktifitas memikat burung dan lebih dari 100 KK membuka perkebunan karet dan sawit.

pemanfaatan sumber daya alam di indonesia

Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia


Walaupun suatu negara memiliki Sumber daya alam yang berlimpah, belum tentu hal itu dapat memberikan manfaat besar bagi penduduknya jika tidak dikelola dengan baik. Beberapa fakta telah menunjukkan bahwa negara-negara yang kaya sumber daya alamnya masih tertinggal keadaan ekonominya jika dibandingkan dengan negara-negara lain yang justru sumber daya alamnya terbatas. Sebagai contoh, negara Jepang memiliki luas wilayah dan kekayaan alam yang terbatas, tetapi Jepang menjadi negara maju di dunia, lebih maju dari Indonesia yang memiliki SDA yang melimpah ruah. Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam harus dilakukan secara maksimal dengan berbagai upaya.

Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu  (1) pertanian, (2) perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6) kehutanan.

1.Aktivitas Pertanian

Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian. Aktivitas pertanian di Indonesia secara umum dapat dibagi atas :

a.Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah atau biasa disebut juga pertanian sawah banyak dilakukan oleh petani di Indonesia. Pertanian lahan basah sangat baik jika dikembangkan di dataran rendah yang memiliki ketinggian kurang dari 300 meter. Pada daerah tersebut, Ketersediaan air mencukupi dari sungai-sungai atau saluran irigasi yang berada di sekitarnya. Jenis tanaman yang umumnya dibudidayakan pada lahan ini adalah padi.

b.Pertanian Lahan Kering
Pertanian lahan kering adalah bentuk pertanian yang pengelolaannya mengandalkan air hujan. Sebab itu, pertanian lahan kering dilakukan pada saat musim hujan. Sementara itu, lahan dibiarkan tidak ditanami pada musim kemarau, karena tidak adanya pasokan air. Pertanian ini banyak dikembangkan di daerah yang memiliki ketinggian 500-1.500 meter. Dengan suhu udara yang cukup sejuk. Tanaman yang cocok untuk lahan kering adalah  palawija, sayuran, dan buah-buahan.

2.Aktivitas Perkebunan

Perkebunan adalah aktivitas budi daya tanaman tertentu pada suatu lahan yang relatif luas. Maksud dari tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman tahunan yang jenis pengelolaannya ditetapkan sebagai tanaman perkebunan (UU No. 18 Tahun 2004). Perkebunan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Perkebunan besar dikelola oleh perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum. Sementara itu, perkebunan rakyat merupakan perkebunan yang diselenggarakan oleh rakyat. Perkebunan rakyat luas lahannya lebih kecil daripada luas lahan perkebunan besar.

Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. 

Amatilah daerah penghasil perkebunan di Indonesia dan di daerahmu! Mampukah hasil perkebunan tersebut dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat? Indonesia sejak dahulu telah dikenal sebagai penghasil berbagai komoditas perkebunan. Kepulauan Indonesia dikenal oleh dunia sebagai daerah penghasil rempah-rempah terbesar di dunia. Hal ini mengundang banyak pedagang dari berbagai belahan penjuru dunia datang ke Indonesia untuk membeli rempah-rempah Indonesia dan dijual kembali ke daerah asal mereka, termasuklah para pedagang dari negeri Arab, Persia, dan Gujarat. Bangsa Eropa juga pernah datang ke Indonesia dengan tujuan mencari rempah-rempah walaupun melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk memperoleh rempah-rempah dari Indonesia. Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan cokelat.

3. Aktivitas Peternakan

Perhatikan aktivitas peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain.

4. Aktivitas Perikanan

Pemanfaatan Sumber Daya Alam di IndonesiaIndonesia memiliki Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan. Tidak salah jika pemerintah Indonesia dibawah kepresidenan bapak Jokowi berkeinginan untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Sudah sejak lama aktivitas pemanfaatan sumber daya laut dilakukan oleh para nelayan. Mereka menemukan lokasi-lokasi yang banyak ikannya dengan bermodalkan pengetahuan dan pengalamannya. Namun, karena perahu yang dimiliki masih sederhana dan ukurannya relatif kecil, umumnya mereka mencari ikan di tempat yang tidak terlampau jauh dari pantai dan hasilnya tidak terlampau banyak. Selain itu, banyak di antara para nelayan yang tidak memiliki perahu sendiri atau menyewa pada pemilik perahu. Akibat hal tersebut kondisi sosial ekonomi nelayan di Indonesia tergolong masih rendah.

5.Aktivitas Pertambangan

Sebelumnya, kita sudah membahas tentang jenis-jenis barang tambang penting yang ada di Indonesia. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang aktivitas pertambangan, baik yang dilakukan oleh perusahaan pertambangan maupun  secara perorangan oleh rakyat.
Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Indonesia
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemeritah Indonesia.

Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar seperti PLN, maupun untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain.

6.Aktivitas Kehutanan

Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya.

Pemanfaatan gadget untuk pembelajaran


Banyak orang beranggapan bahwa gadget dapat diibaratkan sebagai sebilah pisau. Jika mahir menggunakannya secara tepat, pisau itu dapat membantu pekerjaan secara tepat dan cepat. Sekali tebas maka putuslah ranting kayu. Namun, pisau itu dapat melukai pemiliknya jika tak mahir menggunakannya. Pisau itu justru akan meninggalkan jejak buruk yang berbentuk luka tak terhilangkan. Maka, alangkah baiknya jika pisau itu benar-benar digunakan untuk sesuatu yang memberikan banyak manfaat bagi pemiliknya.

Belajar merupakan kebutuhan primer bagi semua orang karena kita tidak dapat hidup tanpa ilmu. Ada pepatah mengatakan “Kejarlah ilmu walau sampai ke negeri China”, pepatah ini membuktikan bahwa kita dituntut untuk mencari ilmu sebanyak mungkin tanpa mengenal jarak dan usia. Untuk menunjang pendidikan yang baik dibutuhkan beberapa sarana pendidikan yang memadai. Saat ini telah diciptakan beberapa gadget edukasi yang bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat proses pembelajaran.

berikut ini adalah contoh pemanfaatan gadget dalam pembelajaran :
1. Bionic Ear
Gadget ini merupakan salah satu penemuan terbaik dalam dunia pendidikan. Dengan alat ini siswa dapat mendengarkan apa yang diajarkan oleh guru secara langsung melalui gadget yang dipasang disetiap telinga siswa sehingga para guru tidak perlu berteriak kencang saat mengajar. Alat ini juga banyak digunakan para penyandang tuna rungu.

2. Talk Pad
Talk pad merupakan gadget pembelajaran untuk siswa yang mengalami kesulitan berinteraksi dengan guru. Talk pad dapat membaca setiap tulisan yang muncul di layar. Gadget ini juga dapat digunakan untuk media menggamabar virtual sehingga imajinasi anak-anak akan muncul di gadget ini.

3. Wacthminder

Gadget ini berbentuk jam tangan yang mampu membantu siswa mengingatkan beberapa tugas yang harus mereka kerjakan dirumah. Setiap tugas yang muncul di layar, gadget ini akan bergetar agar siswa lekas membaca tugas yang harus mereka kerjakan.

4. PDA/Mobile Learning

Personal Digital Assistant (PDA) digunakan dalam dunia penidikan sebagai catatan digital untuk para siswa. Keberadaan PDA menggantikan sistem menulis di kertas dan sistem ketik pada gadet lain. PDA juga berfungsi baik dalam membaca file buku digital sehingga siswa tidak lagi memikirkan betapa berat buku yang mereka bawa.

5. Step By Step Communicator

Gadget canggih ini membantu siswa yang memiliki masalah dengan pengejaan kata. Gadget ini mempunyai program yang mampu merekam 75 pesan yang dapat digunakan sebagai media komunikasi. Sesuai namanya, gadget ini dapat mengeja dan mengartikan setiap kata yang diucapkan